Minggu, 08 Februari 2015

Berperang

Lelah aku berdiam
Bertatap sunyi di kedalaman malam
Mendengar kelam yang panjang
Melihat gelap di kesunyian
Aku yang beradu dengan egoku
Bertengkar dengan hatiku
Memecah suasana kelam
Ada suara riuh nan berisik disitu
Seperti amarah namun yang ada hanya penyesalan
Melepaskannya tak cukup hanya dengan berteriak
Menangis tak cukup hanya dengan satu malam
Gelapnya malam menggambarkan keadaan tubuh ini
Marah bagaikan gemuruh awan
Rapuh bagaikan bisikan angin 
Dan sakit bagaikan derasnya hujan 
Detik, menit, bahkan jampun berlalu begitu saja
Tanpa menyapa dan tanpa mengucapkan selamat tinggal
Hadirmu bagaikan ujung jalan gelap
Semu tapi terlihat nyata
Samar namun terlihat jelas
Bahkan langit yang bermahkotakan rembulanpun tak bisa menemukanmu