Kamis, 12 Mei 2016

Jauh

Bahagiakah kamu ?
Pernahkah kamu memikirkan aku ?
Apakah kamu tau apa yang aku rasakan ?
Entah kamu masih membaca hal ini atau tidak
Tapi terima kasih
Terima kasih telah membuat aku terjebak dalam anganku
Termakan rayuanmu
Dan jatuh tersungkur
Aku bodoh
Masih saja sibuk didalam anganku
Masih saja meyakinkan aku baik baik saja
Terlintas didalam diriku ingin membunuh anganku
Sekelebat bayangmu datang
Hanya untuk singgah
Mengingat memori lama
Sakitkah ini ?
Entah sudah ikhlaskah aku ?
Aku sendiri belum yakin
Terserah
Bahkan di hari terakhir
Tak ada yang aku lupa
Bodohnya
Setiap angan itu datang
Tiap itu juga aku mengutuk diriku sendiri
Mengutuk semua yang terjadi
Bahagiakah aku ?
Mungkinkah ini keputusan yang baik untuk kita ?
Baik baik sajakah aku ?
Terima kasih karenamu afeksiku menumpul
Anganku terkubur
Bahagiaku hilang
Senyumku tak lagi sama
Lalu ikhlaskah aku ?
Apakah menurutmu keputusan mu tepat ?
Mempertimbangkankah kamu tentang perasaanku ?
Gemetar tubuhku melihat kamu berdiri waktu itu
Lagi lagi yang ku bisa hanya mengutuk diriku sendiri
Lalu mengapa dia ?
Layakkah dia mendapatkan cintamu ?
Puaskah engkau dengan permainan mu ?
Aku bodoh !
Mengutuk diriku sendiri
Menghukum diriku sendiri
Adalah jalan yang aku ambil
Menyibukan diriku dengan hal yang bukan aku
Memupuk topengku agar terlihat baik
Ingin rasanya menamparmu
Lalu mencaci dia
Namun apa yang aku lakukan ?
Tersenyum
Lihatkah kamu bahwa aku mati ?
Setidaknya jiwaku
Terima kasih telah membuat hal ini terjadi
Lagi lagi aku bodoh
Selalu menganggap kamu miliku
Selalu saja berharap ini hanya mimpi burukku

Jumat, 29 April 2016

Tanda

Udah berapa lama gak nangis ?
Akhirnya kesel ?
Akhirnya marah ?
Akhirnya beteriak lelah ya ?
Selama ini kemana aja ?
Kepura puraan ya ?
Kebohongan ya ?
Hidup kok bohong ?
Jadi sebenarnya mana yang menyakitkan ?
Ditinggalkan ?
Atau meninggalkan ?
Akhirnya ngerasa sekarang kalo sendirian ?
Tau kalo diri itu sebenernya kesepian ?
Mau cari bahagia kemana lagi ?
Mau pura pura ke siapa lagi ?
Capek jugakan pada akhirnya ?
Terus kenapa gak mau berhenti ?
Udah dari awalkan ini semua harusnya diakhiri ?
Lalu apa lagi ?
Sekarang kenapa lagi ?
Hati lo luka ?
Hati lo sakit ?
Hati lo hancur ?
Lalu pernah ada yang bertanya bagaimana kedaan hati lo ?
Engga ada kan ?
Ya terus kenapa kalo udah ada yang nanya ?
Memangnya ada yang peduli ?
Setidaknya pernah ada yang tanya lo kenapa ?
Sampai kapan lo sembunyi ?
Udah jagain hati orangnya ?
Mau sampai kapan ?
Sampai hati lo sendiri beku ?
Siapa dong yang jagain hati lo ?
Ada gak yang lindungin lo selama ini ?
Udah cukup aktingnya ?
Ya terus sampai kapan ?
Kenapa harus bohong sih ?
Jujur susah ?
Atau gak diterima ?
Udah ngomong sendiri tiap malemnya ?
Puas ?
Bagaimana dengan bunuh dirinya ?
Sudah pernah dicoba ?
Lalu apa rasanya ?
Apakah sama ?

Biru

Cinta yang dulu kau elu
Kini habis dimakan oleh waktu
Bisa apa aku di atas bahagiamu ?
Hanya menjadi debu
Cinta yang menggebu
Dulu
Lalu
Berlalu
Tertelan oleh waktu
Menjadi kenangan semu
Kamu
Bersama dengan bahagiamu
Menelan bahagiaku
Merenggut ceriaku
Mengambil semua harapanku
Aku
Bersama sedihku
Pergi melanjutkan waktu
Mencari bahagia baru
Melawan amarahku
Menghapus semua ingatan dulu
Terima kasihku
Untukmu yang dulu
Doaku selalu terbaik untukmu
Cintaku ikut terbawa oleh debu
Ingatanku pudar selagi engkau melangkah maju
Harapanku menggantung dilangit langit biru
Meninggalkan jejak dimasa lalu
Mengubah kelam menjadi bahagia baru

Rabu, 13 April 2016

Surga

Kali ini cerita tentang kita
Kamu yang dikelilingi oleh ribuan bahagia
Aku yang dikelilingi oleh kecewa
Kamu yang dikelilingi manusia
Aku yang dikelilingi asa
Kamu yang dikelilingi ceria
Aku yang dikelilingi lara
Kamu iya kamu yang bahagia karna hal sederhana
Sama
Akupun rindu dengan cara yang sederhana
Karna kamu saja
Pertemuan kita hanya di surga
Lalu aku bisa apa ?
Hanya berdoa
Itulah cinta yang sempurna
Setidaknya menurut kita
Sama sama berdoa
Menitip cinta kepada-Nya
Sama sama menuju surga-Nya
Dengan hiasan bahagia

Sabtu, 09 April 2016

Istana

Mengapa cinta makin lama makin rumit ?
Bukankah cinta itu sederhana ?
Bukankah cinta itu hanya rasa ?
Lalu mengapa berubah menjadi asa ?
Cinta itu indahkan ?
Namun mengapa terasa kadaluarsa ?
Jadi apa sebenarnya cinta ?
Apakah dia yang selalu hadir ?
Apakah dia yang tiada putus memberikan doa ?
Apakah dia yang diam diam mendoakan ?
Apakah dibilang cinta jika hanya dititipkan lewat doa ?
Bagaimana dengan dia yang menyimpan rasa didalam hatinya ?
Atau bagaimana dengan dia yang diam namun hatinya teriak menyerukan namanya ?
Tetapkah itu namanya cinta ?
Atau hanya asa yang terasa semu ?
Wahai, apakah pernah merasakan cinta ?
Lalu bagaimana rasanya ?
Apakah terang ?
Atau bahkan gelap ?
Apakah manis ?
Ataukah pahit ?
Sesederhanakah cinta itu ?
Atau rumit karna manusianya ?

Minggu, 27 Maret 2016

Mahkota

Kini sang ksatria pergi meninggalkan sang putri
Didalam kastil putri hanya duduk di singgasananya
Terdiam membisu
Meratapi semua yang telah terjadi
Menangis sudah tidak ada arti
Berteriak sudah tidak ada suara
Cinta yang dulu bersemi
Kini layu termakan waktu
Daun daun menari
Kini patah termakan usia
Wahai, inikah cinta yang kau maksudkan ?
Rasanya seperti hujan
Yang hadirnya ribuan kali datang
Namun hanya untuk melubangi batu
Ribuan kali merindu
Namun hanya untuk meninggalkan perih
Putri, suatu hari nanti engkau akan berada di istana penuh cinta
Didalamnya hanya ada kebahagiaan
Engkau duduk disingga sana keceriaan
Suatu hari nanti, engkau akan menemukan cinta
Yang kau sendiri belum pernah merasakannya
Cinta yang abadi
Cinta sejati
Yang terukir diawan dengan senyum bintang
Dihiasi terang bulan
Dan dilindungi oleh matahari
Wahai putri, tegakkan kepala mu
Pasang mahkotamu
Pandang langit biru
Buktikan pada bumi
Jika tak ada yang bisa mengalahkan mu
Sekalipun itu yang bernama cinta

Selasa, 08 Maret 2016

Sepatu Kaca

Suatu hari putri menginginkan kembali sepatunya
bangunlah ia dari tidurnya
disadarkanlah ia pada dunia yang ia milikinya
semua ternyata tidak nyata
berlari ia keluar kastil istana
berteriak memanggil siapapun yang ada disana
lalu tersadar ia
sendiri didalam kastil istana
terduduk ia meratapi segalanya
mengaduh mengeluhkan semuanya
menangis hingga hilang suaranya
putri terlalu hanyut didalam imajinasinya
ia terlalu tenggelam dalam angan angannya

Senin, 29 Februari 2016

Kamu

Aku riuh melihatmu dihadapku bersimpuh

Aku tergetar melihatmu disampingku mengaduh

Hatiku berteriak

Seakan ada dentuman dahsyat dikepalaku

Siapakah yang salah ?

Adakah yang tersakiti dilingkaran ini ?

Siapakah yang seharusnya mengalah ?

Bisakah diantara kita tidak ada yang mengalah ?

Wahai, aku diam karna aku mencintainya

Bahkan aku bisa marah karna tak ingin kehilangannya

Hai, kamu ! Taukah cinta ku ke kamu itu indah ?

Taukah jika wangimu saja selalu kuingat

Aku sedih bila kehilanganmu

Jadi siapa yang salah disini ?

Aku ? kamu ? Angin ? Bumi ? atau Hujan ?

Dalam doa aku merintih

Dalam doa aku mengaduh

Dan dalam doa aku memintamu.

Jumat, 22 Januari 2016

Aku

Pada pagi hari engkau terbangun laksana bunga baru mekar
Malam hari engkau tertidur laksana pohon termakan usia
Wahai pernahkah merasakan setiap paginya dipenuhi oleh keceriaan, lalu disetiap malamnya berisi ribuan jeritan ?
Pernahkah merasakan bahagia lebih dari apapun di paginya lalu menangis sejadi jadinya di malamnya ?
Pernahkah engkau lupa akan sakit, karna terlalu banyak mengalaminya ?
Pernahkah merasa hatimu bahkan jauh lebih tebal dari pada tembok ?
Wahai apakah ini yang dinamakan dengan bayar lunas ?
Apakah ini yang dinamakan kerja keras ?
Apakah ini tuntutan untuk menjadi yang sempurna ?
Pernahkah suatu hari engkau bercermin lalu melihat bayangannya tersenyum padahal engkau tidak bahagia sama sekali ?
Pernahkah engkau tertawa terpingkal pingkal lalu setelahnya menangis meraung raung ?
Bahkan sunyi malampun dikalahkan oleh sunyinya tangisan mu
Pernahkah engkau merasakan ngilu yang tak tergambarkan ?
Pernahkah engkau merasakan sakit hingga lupa telah bahagia seharian ?