Minggu, 27 Maret 2016

Mahkota

Kini sang ksatria pergi meninggalkan sang putri
Didalam kastil putri hanya duduk di singgasananya
Terdiam membisu
Meratapi semua yang telah terjadi
Menangis sudah tidak ada arti
Berteriak sudah tidak ada suara
Cinta yang dulu bersemi
Kini layu termakan waktu
Daun daun menari
Kini patah termakan usia
Wahai, inikah cinta yang kau maksudkan ?
Rasanya seperti hujan
Yang hadirnya ribuan kali datang
Namun hanya untuk melubangi batu
Ribuan kali merindu
Namun hanya untuk meninggalkan perih
Putri, suatu hari nanti engkau akan berada di istana penuh cinta
Didalamnya hanya ada kebahagiaan
Engkau duduk disingga sana keceriaan
Suatu hari nanti, engkau akan menemukan cinta
Yang kau sendiri belum pernah merasakannya
Cinta yang abadi
Cinta sejati
Yang terukir diawan dengan senyum bintang
Dihiasi terang bulan
Dan dilindungi oleh matahari
Wahai putri, tegakkan kepala mu
Pasang mahkotamu
Pandang langit biru
Buktikan pada bumi
Jika tak ada yang bisa mengalahkan mu
Sekalipun itu yang bernama cinta

Selasa, 08 Maret 2016

Sepatu Kaca

Suatu hari putri menginginkan kembali sepatunya
bangunlah ia dari tidurnya
disadarkanlah ia pada dunia yang ia milikinya
semua ternyata tidak nyata
berlari ia keluar kastil istana
berteriak memanggil siapapun yang ada disana
lalu tersadar ia
sendiri didalam kastil istana
terduduk ia meratapi segalanya
mengaduh mengeluhkan semuanya
menangis hingga hilang suaranya
putri terlalu hanyut didalam imajinasinya
ia terlalu tenggelam dalam angan angannya