Sabtu, 14 Juni 2014

LDR by Raisa

Ku teringat dalam lamunanRasa sentuhan jemari tanganmuKu teringat walau telah pudarSuara tawamu, sungguh ku rindu
Tanpamu langit tak berbintangTanpamu hampa yang ku rasa
Seandainya jarak tiada berartiAkan ku arungi ruang dan waktu dalam sekejap sajaSeandainya sang waktu dapat mengertiTakkan ada rindu yang terus menggangguKau akan kembali bersamaku
Ku teringat walau telah pudarSuara tawamu, sungguh ku rindu
Tanpamu langit tak berbintangTanpamu hampa yang ku rasa
Seandainya jarak tiada berartiAkan ku arungi ruang dan waktu dalam sekejap sajaSeandainya sang waktu dapat mengertiTakkan ada rindu yang terus menggangguKau akan kembali bersamaku
Terbit dan tenggelamnya matahariMembawamu lebih dekatDenganmu langitku berbintangDenganmu sempurna ku rasa
Seandainya jarak tiada berartiAkan ku arungi ruang dan waktu dalam sekejap sajaSeandainya sang waktu dapat mengertiTakkan ada rindu yang terus menggangguKau akan kembali bersamaku
(seandainya jarak tiada berarti)Akan ku arungi ruang dan waktu dalam sekejap sajaSeandainya sang waktu dapat mengertiTakkan ada rindu yang terus menggangguKau akan kembali bersamaku

Rabu, 11 Juni 2014

Hujan

Kamu bagai rintik hujan di Jakarta
Jarang datang tapi datang di saat yang tepat
Menyejukkan, menenangkan, dan mengagumkan
Hadir mu membuat sepersekian detik jalanan beraroma khas
Itulah yang membuat hujan spesial
Yang membuat hujan dirindukan semua orang
Namun hujanlah yang salah satunya di takutkan
Hujanlah yang membuat Jakarta porak poranda
Ya kamu, yang sekarang hadir disini
Hadirmu aku rindukan
Candamu tak pernah kulupakan
Namun hadirmu juga yang bisa memporak porandakan rasa ini
Hati yang sudah ada pemenangnya
Di saat yang seharusnya bukan kamu
Tapi yang ada cuman kamu
Hujan, kamu, sama menenangkannya
Entah sampai kapan akan berhenti
Berhenti untuk tidak merindumu lagi hujan