Jumat, 19 November 2010

Cerita Cinta Antara Aku Dan Dia

Malam itu semuanya di mulai. Angin malam yang membelai manja menemani Aku dan Dia. Sunyi sepi keheningan yang menjadi dominan di sana. Sampai ketika Dia mengatakan sebuah pernyataan, pernyataan yang dibuat hanya untuk Aku. Aku kira Dia membuat pernyataan ternyata yang dia katakan adalah pertanyaan. Tak aku fikirkan pertanyaan yang Dia ajukan, sampai akhirnya suatu saat temannya yang mengenal diriku mengingatkan pertanyaan yang Dia buat hanya untukku. Saat mendengar pernyataan itu Aku tak langsung menjawab kepada Dia karna sebagian hati ku mengatakan "iya" tapi yang lainnya "tidak" . Lagi pula aku akan membenahi semuanya. Aku takut mengulang kejadian yang pahit, tapi entah kenapa merasa di sisinya sangatlah nyaman. Terjadi perang batin saat itu, tapi tak lama kemudian aku menemukan jawaban, jawaban yang tepat dan pasti jawaban yang aku dapat dari hati ku yang mengatakan "iya" saat itu KITA berjanji akan saling merhagai menjaga hati KITA dan menyayangi. Awal yang ragu tapi aku yakin bisa membuka hati ku lagi sampai akhirnya 1 minggu berjalan kisah ini aku mulai terbiasa dengan adanya Dia di sampingku tak ada tangisan dalam hari ku juga hati ku yang ada hanya candaan, tawaan yang aku buat bersama dirinya 1 bulan berlalu aku semakin ingin meneruskan perjalanan cinta yang indah ini.

Sampai suatu saat aku merasa jenuh dengan keadaan ini keadaan yang membuat hati ku rasanya ingin berontak, 6 bulan sudah aku bersamanya waktu yang cukup lama untuk seseorang yang awalnya ragu, tapi di sisi lain aku tak ingin melepaskan Dia karna Dia terlalu baik untuk ku, pernah suatu ketika aku mencoba untuk mendua tapi hati ini tak bisa, jadi sebenarnya apa yang aku inginkan dari dirinya ? Tak bisakah aku bersyukur karena telah mendapatkan dia ?

Akhirnya aku mempertahankan perasaan ini selama satu bulan berarti sudah 7 bulan aku bersamanya tapi aku tetap jenuh. Di suatu malam dia memberitaukan bahwa dia akan pergi keluar negri untuk melanjutkan sekolah di saat itu terjadi perang batin lagi di diriku aku berharap dia pergi tapi di sisi lain aku tak menangis atas kepergian dirinya. Setelah beberapa saat aku lelah dengan semua ini, akhirnya aku coba untuk berbicara kepadanya. Pelan tapi Pasti aku berbicara kepadanya.

Awalnya Dia tidak bisa menerima apa yang Aku katakan tapi aku tau dia adalah orang yang paling sabar. Keseokannya dia pergi meninggalkan aku dan semua kenangan tentang kita, aku yang telah berdiri sendiripun kian menikmati hidup.

Terima kasih "Dia" kamu telah membuat ku tertawa dan hari hari ku yang bahagia :)

2 komentar:

Please gift your comment yaa :)