Kamis, 08 Januari 2015

Long Distance Relationship (LDR)

Selamat malam kamu yang nan jauh disana. Ini postingan yang tadinya gak mau dipublish BTW, ya saya hanya berharap ini bisa jadi pelajaran hidup kedepannya.
Kita pacaran sudah 4 tahun lebih, 1 tahun lebihnya kita jalanin dengan cara LDR, bukan bukan LDR yang beda pulau, apalagi beda benua bukan juga LDR yang beda waktu, ini hanya LDR yang sederhana yang hanya tidak ingin sama - sama berjuang untuk bertemu, kita cuman Jakarta - Bogor doang kok, tapi kita punya urusan yang sangat amat penting dan jadwal yang sangat amat banyak. Di mulai dari aku yang baru duduk di bagku kuliah dan ditempatkan di salah satu universitas di Jakarta, kesibukkan mahasiswa di semester pertama di tatar dan sebagainya yang menyebabkan kita susah bertemu ditambah kamu yang sedang menjalani semeseter terakhir mu di Depok, setahun berjalan biasa saja kami masih mengalah dan masih bertahan dengan rindu, paling lama kita tidak bertemu sekitar 1 bulan, pas ada kesempatan pulangpun di habiskan waktu dirumah ku, tidak ada quality time yang seperti orang lain lakukan, pergi ke bioskop misalnya kita hanya lakukan hal itu  jika ada film terbitan MARVEL ya film superhero kesukaan mu kan ?, pergi ke mall atau tempat jauh yang ada di Jakarta tidak memungkinkan karena kamu ke Jakarta - Bogor naik Bus, lucu kalo inget perjuangan kita masing - masing tapi lambat laun kita berjalan sendiri - sendiri aku yang semakin sibuk dengan dunia ku, dan kamu yang semakin sibuk dengan dunia mu. Memang saat itu kita masih bisa bertahan dengan ke"masing - masing"an ini namun makin lama terasa ada yang aneh dari kita, ada yang berbeda dari kita, kamu makin tidak "hadir" disini sedangkan aku yang tidak mau ambil pusing soal itu, ditambah kita yang semakin lama semakin jarang komunikasi karena sibuk dengan "dunia"nya masing - masing. Mungkin karena itulah kita tidak bisa bertahan lama dengan waktu, kita sudah tidak bisa bertahan dengan jarak dan akhirnya kita memutuskan untuk berpisah, sedih memang jika mengingatnya apa lagi ketika masa kritis kamu dilalui bersama ku sedangkan masa kejayaaan mu (wisuda) aku hadir sebagai teman baik mu, atau ketika masa kritis dalam hidupku aku lalui tanpa mu. LDR itu susah susah gampang, awalnya kita bisa menjalaninya tapi lama kelamaan rasa dari keinginan untuk bertemu itu hilang, "dunia" baru aku disini bahkan lebih menarik ketimbang kamu, sebaliknya "dunia" kamu disana jauh lebih penting ketimbang aku. Pada akhirnya aku tidak pernah menyesal sama yang namanya LDR apa lagi sama kamu tapi, bukan pacaran namanya kalau bisa jalan "sendiri - sendiri". Ini bukan kisah cerita LDR yang happy ending tapi setidaknya bisa dijadikan pelajaran hidup kalau LDR itu yang penting komunikasi, yang penting "hadir" apa lagi di saat kita dalam keadaan kritis, LDR itu mendewasakan, menyabarkan, dan menyenangkan jika di jalani dengan ikhlas dan yang paling penting dari LDR itu percaya bahwa apa yang dilakukan sama kamu disini sama halnya dengan apa yang dia lakukan disana, saat kamu sedang menikmati kebahagiaan kamu dengan "dunia" mu disanapun dia begitu, sebaliknya jika disana dia sedang sibuk dengan "dunia"nya kamupun pasti akan sibuk dengan "dunia" mu, positifnya jika disini kamu merindukan dia, dia nan jauh disanapun sedang merindukan kamu walaupun gengsi gak pernah bilang. So jangan pernah takut sama yang namanya LDR kalo kalian sama sama yakin gak bakalan kok punya ending yang sama seperti saya, dan kalau ditanya lagi apakah saya sudah siap menjalani LDR lagi, saya lebih baik memantaskan diri saya untuk kedepannya menjadi lebih baik ketimbang masih harus membuka lembaran baru lagi.

1 komentar:

  1. Ciyeee ... ternyata dalem ih. Hahahaha ...

    Udah gitu aja komengnya. Soalnya ceramahnya udah live kemaren. Wkkwkwkw ..

    BalasHapus

Please gift your comment yaa :)